MEDIA PERTAMINA
Edition No. 01 / XLVI / 4 Januari 2010
Pemasaran Siap Menyambut 2010
Jakarta, Monday, January 04 2010 (08:37)
Pengantar Redaksi :
Menjelang berakhirnya tahun 2009, Pertamina menyelenggarakan konferensi pers pada Selasa (22/12) berkaitan dengan kesiapan Pertamina menyambut Natal 2009, Tahun Baru 2010 dan rencana Bidang Pemasaran tahun 2010.
Berikut petikan pernyataan SVP Pemasaran Hanung Budya, yang kami fokuskan pada rencana bidang Pemasaran tahun 2010, khususnya program konversi Minyak Tanah/LPG dan fasilitas penimbunan BBM baru.
Ada beberapa informasi yang terkait dengan pendistribusian BBM PSO ataupun beberapa fasilitas BBM yang sudah dan akan dioperasikan dalam waktu dekat ini akan menambah kehandalan pasokan BBM Pertamina, termasuk kesiapan Pertamina untuk menerima penugasan penyaluran BBM PSO tahun 2010.
Sebagai gambaran posisi stok BBM dan elpiji nasional per 21 Desember 2009 dalam kondisi yang sangat aman yaitu. Premium pada level 1.052.201 Kl (17,9 hari), Kerosene pada level 517.236 Kl (53 hari), Solar 1.513.812 Kl (22 hari), Avtur 235.509 lL (25 hari), Pertamax 43.304 Kl (32 hari), Pertamax Plus 24.668 Kl (105 hari) dan LPG 198.074 MT (19 hari).
Untuk data volume, baik itu produk PSO maupun BBM lainnya, total kita punya stok 3.762.000 Kl (kurang lebih 22,8 hari). Pada saat ini konsumsi LPG, baik itu untuk LPG yang non-subsidi ataupun subsidi, kurang lebih per harinya sekitar 10. 250 MT dengan sebaran stok LPG di berbagai depot ataupun di floating storage kita sekitar 84.000 MT lebih.
Untuk proyeksi stok LPG dimana batas minimal stok nasional kita set pada level 10 hari tetapi kita mencoba untuk menjaga stok pada kisaran 15 hari. Sedangkan proyeksi penjualan LPG nasional disini bisa dilihat untuk penjualan LPG bersubsidi kurang lebih 8.400 MT per hari dan untuk yang non-subsidi 3.100 MT per hari.
Agen akan terus standbye di seluruh wilayah dengan jumlah agen yang akan beroperasi pada periode Natal dan Tahun Baru sebanyak 2.425 agen. Kemudian SPBE akan kita operasikan stand by sesuai dengan kebutuhan sebanyak 183 SPBE.
Mengenai masalah progress konversi bisa dilaporkan disini, bahwa distribusi paket perdana sampai dengan 21 Desember ini tercapai 23.436.400 paket dari target 23.772.000 paket. Artinya pencapaian per hari ini sudah mencapai 99 persen dan kami optimis dengan sisa waktu hari kerja kurang lebih 4-5 hari maka target akan terlampaui.
Akumulasi yang sudah terdistribusi untuk paket perdana per 22 Desember 2009 42.490.000 paket, kemudian penarikan minyak tanah targetnya adalah 4.168.000 Kl tahun ini. Tapi sampai dengan tanggal 21 Desember 2009 terealisasi 5,2 juta Kl. Artinya bahwa target penarikan minyak tanah 1 juta Kl lebih banyak dari target dan disini bisa dibaca bahwa Pertamina berhasil mengurangi konsumsi minyak tanah PSO tercapai 1 juta lebih banyak target yang ditentukan untuk ditarik, tinggal dikalikan berapa subsidi per liternya. Itu adalah penghematan tambahan yang kita bisa dapat sehubungan dengan berjalannya proses atau program konversi lebih cepat dari yang ditentukan semula.
Konversi sampai dengan tanggal 21 Desember 2009 untuk berbagai provinsi yang sudah berjalan statusnya close and dry. Artinya sudah selesai sepenuhnya program pembagian paket perdana 100 persen selesai, minyak tanahnya sudah ditarik yaitu di wilayah Sumatera Selatan, Banten (Agustus 2008), DKI Jakarta (Mei 2008), Jawa Barat (Mei 2009) dan DI Yogyakarta (Februari 2009). Jadi untuk wilayah Jawa dan Bali yang statusnya belum 100 persen, close and dry diharapkan akan segera selesai dalam waktu 2 bulan ke depan.
Pencapaian dari sisi kuantitas per 22 Desember 2009 akumulasinya 42.490.000 paket yang sudah dibagikan, volume LPG yang terdistribusi 2.242.000 secara kumulatif untuk tahun 2007-2008-2009. Penghematan subsidi secara gross Rp 22,4 Triliun sementara biaya untuk program konversi Rp 10,07 Triliun. Jadi nett penghamatan sampai dengan 22 Desember 2009 Rp 12,33 Triliun.
Tentatif rencana untuk konversi tahun 2010 yang merupakan tahun terakhir untuk perampungan program konversi dan diharapkan akan bisa terselesaikan pada paruh pertama tahun 2010.
Target konversi pada tahun 2010 angka sementara 9,3 juta paket tapi angka ini masih sementara karena berdasarkan data yang diperoleh kemungkinan angka ini akan bertambah sekitar 10 juta, tapi kita belum tahu pastinya karena persoalan ini kita harus selesaikan, yaitu membagi kepada yang berhak mendapatkan walaupun datanya masih belum bisa dipastikan.
Langkah antisipasi adalah menyediakan skiptank stand by di SPBE untuk mendukung pasokan LPG ke agen. Kemudian fasilitas terminal LPG di Gresik dengan kapasitas 10.000 ton sudah selesai. Diharapkan tanggal 29 Desember 2009 ini dapat dioperasikan, sehinga dengan dioperasikannya Terminal LPG di Gresik maka kehandalan pasokan LPG di Jawa Timur akan semakin baik.
Kemudian untuk mengamankan pasokan BBM dan LPG seperti yang tadi disampaikan bahwa Depot akan beroperasi 24 jam kemudian akan ada penambahan kapal yang bersifat floating stock di Makassar untuk LPG, seluruh kilang beroperasi normal.
Sehubungan dengan pengoperasian Terminal Utama Tuban, sebagaimana diketahui, Pertamina hampir rampung untuk membangun terminal BBM di Tuban dengan kapasitas 351.000 Kl dengan kapasitas timbun Premium 60.000 Kl dan akan ada tambahan lagi sehingga menjadi 120.000 kl karena ada pengalihan tangki Kerosene atau minyak tanah ke Premium.
Sedangkan untuk Solar kapasitasnya 150.000 Kl dan akan ada penambahan 80.000 Kl sehingga menjadi 230.000 Kl karena ada pengalihan dari tangki Kerosene yang tidak diperlukan lagi.
Terminal Utama Tuban ini memiliki kapasitas unloading dan loading ini dilengkapi dengan fasilitas jaringan pipa dari Tuban ke Surabaya. Dengan demikian maka kehandalan pasokan di Jawa Timur akan semakin baik dan juga diharapkan secara keseluruhan terminal ini dapat dioperasikan dan diresmikan pada Maret 2010. Namun demikian dalam waktu dekat diharapkan pada paruh pertama Januari 2010 kami akan melakukan uji coba operasi untuk pengisian mobil tangki untuk suplay ke SPBU sekitar.
Jadi pada bulan Januari 2010 akan kami layani 110 SPBU di sekitar Tuban melalui Terminal Tuban dan pada saat Maret 2010 nanti diharapkan sistem pipa sudah bekerja dan beroperasi sehingga bisa membantu untuk pasokan Instalasi Surabaya Group.
Dapat disampaikan juga bahwa kami sudah selesai melakukan modernisasi Instalasi Surabaya Group atau yang dikenal Instalasi Perak, kita mengganti semua fasilitas pengisian mobil tangki di sana. Kita membangun pengoperasian Terminal Automatic System yang dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan operasi.
Jadi fasilitas baru ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan fasilitas yang ada karena dapat melakukan pengisian dengan lebih cepat, baik dari sisi operasi pengisian dapat dilakukan secara simultan untuk 2 hingga 4 kompartemen dengan multi produk.
Secara administrasi semua operasi ini didata dengan sistem MySAP dan bersifat real time. Tentunya dengan beroperasinya fasilitas ini dharapkan mimpi kita untuk menjadikan Pertamina menjadi perusa-haan kelas dunia sebagian sudah bisa terealisasikan karena fasilitas ini lebih baik dan dibangun dengan teknologi yang mutakhir. Di Indonesia hanya Pertamina yang paling siap untuk menyalurkan BBM PSO
0 komentar:
Posting Komentar