Light (sweet)crude oil biasanya punya kandungan "straight destillate" paling
besar (30% naphta/gasoline & 34% kerosene+diesel) ; medium crude oil
(21% naphta/gasoline & 26% kerosene+diesel) & heavy crude oil (14%
naphta/gasoline & 22% kerosene+diesel) ; sisanya berupa produk non
destillate (residu);
Minyak bumi yang "light" merupakan yg paling bagus kualitasnya & mahal
harganya (perhatikan harga patokan minyak bumi yg sering dipakai
adalah "light sweet");kandungan sulfur minyak type ini juga paling
rendah.........
Minyak bumi yang terbaik diperlukan untuk menghasilkan "the
best"quality of gasoline dalam jumlah/fraksi yang besar...
Kerosene & Diesel Fuel termasuk dalam "mid-destillate"; jadi cukup
beruntung karena jumlahnya yang dapat "di cover" pada kualitas minyak
bumi yang paling "jorok" pun masih jauh lebih banyak dari fraksi
gasoline ;
Dan yang teknologi sudah bisa di buat "hydro-cracking" diesel fuel ;
Dari fraksi Residu yang kurang banyak kegunaanya (& fraksinya sangat
besar terutama pada heavy oil) bila di proses dalam reaktor bertekanan
& bersuhu tinggi ; proses yang di kenal dengan hydro cracking ini akan
memmutus rantai-rantai hidrocarbon penyusun residue yang panjang
menjadi lebih pendek seperti hidrocarbon-hidrocarbon penyusun diesel
fuel ........; diesel fuel yang dihasilkan oleh proses hydrocracking
ini kemudian di "blend" dengan fraksi "straight-run" diesel ; untuk
buat solar biasa ,campuran ini setelah ditambah sedikit aditif bisa
langsung dipasarkan ........; tapi bila mau di jual sebagai Perta DEX
harus di proses lebuh lanjut yg dikenal sbg " Hydrotreating" untuk
menaikkan cetane number ,menurunkan kadar aromatis,sulfur & ash.....
Jadi untuk mendapatkan fraksi bahan bakar diesel yang lebih banyak
bisa dilakukan dengan cara lebih mudah & murah + dengan hasil yang
lebih melimpah ; bila dipakai proses hydrocracking fraksi residu ;
http://www.panther-mania.or.id/forum/viewtopic.php?t=94