Data2 yg dapat diperoleh adalah:
1. Properti formasi: resistivity, porosity & density (ini disebut juga LWD: Logging-While-Drilling).
2. Survey trayektori lubang sumur: inklinasi, azimut & "tool-face".
3. Data "drilling mechanics": "weight-on-bit" & "torque-on-bit".
Seperangkat sensor/transmitter/receiver yg dipasang pada MWD tools (di atas drill bit) akan mengukur temperatur, pressure, inklinasi, dsb. Data tsb lalu dikirim ke permukaan yg umumnya memakai prinsip mud-pulse telemetry (mengirim sinyal analog lewat kolom lumpur di dalam lubang sumur, nah lho !). Data tsb juga disimpan dalam memory di dalam tool utk diretrieve nanti di permukaan. Di permukaan, ada seperangkat sensor/transduser yg akan menangkap mud-pulse tsb lalu oleh komputer dikonversi menjadi data digital, dikirim ke komputer lain utk diolah, direcord & ditampilkan utk interpretasi. Cara telemetry lainnya adalah memakai kabel wireline.
Kelebihan utama MWD adalah operator dapat mengetahui berbagai properti sumur & formasi secara real-time pada saat drilling.
0 komentar:
Posting Komentar