Cadangan Gas dan Minyak Pantai Laut Jawa


CIREBON, TRIBUN – Ternyata, kawasan laut dangkal di sepanjang perairan Laut Jawa, khususnya, mulai Cirebon hingga daerah barat lainnya, semisal Indramayu dan Subang, memiliki potensi dan limpahan kekayaan sumber alam, yang belum tereksplorasi secara maksimal.

Menurut Subaktian Lubis, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Laut (P-3GL) Departemen Eneri, Sumbar Daya, dan Mineral, mengemukakan, potensi-potensi gas alam dan minyak bumi itu terungkap berkat hasil penelitian dan pemetaan Geo Marine I pada laut dangkal, yang berkedalaman tidak melebihi 200 meter, kawasan Laut Jawa.

”Hasilnya, di laut dangkal Laut Jawa, khususnya mulai Cirebon hingga Subang, terdapat ratusan kantung gas dan minyak bumi yang siap dieksplorasi oleh PT Pertamina,” tandas Subaktian, Kamis (17/12). Bahkan, lanjutnya, jika pengeboran berlangsung di sepanjang perairan itu, gas alam dan minyak bumi, secara mudah, akan keluar.

Akan tetapi, sambungnya, volume dan kapasitas produksi gas alam dan minyak bumi pada kantung-kantung itu tergolong kecil. Diutarakan, apabila tereksplorasi dan berlangsung pengeboran, gas alam dan minyak bumi itu tersedia hanya untuk jangka waktu selama 5 tahun.

Pria berkaca mata ini berpendapat, kondisi ini jelas kurang menguntungkan. Pasalnya, jelas dia, pengeboran harus berpindah ke lokasi lain, mengingat jumlah kantungnya mencapai ratusan titik.

Sebenarnya, tambah Subaktian, pihaknya menemukan beberapa kantung gas alam berkapasitas produksi besar dan berjangka waktu mencapai 25 tahun. Lokasinya, sebut dia, berada di Kabupaten Indramayu. Selain di Indramayu, imbuhnya, pihaknya pun menemukan potensi yang sama di daerah lain, semisal Cepu, yang dapat mencapai 50 tahun.

Subaktian memprediksi, potensi gas alam dan minyak bumi di perairan nusantara, juga terdapat pada laut dalam, yang kedalamannya melebihi 200 meter. Sampai saat ini, ucap Subaktian, pemetaan perairan wilayah Laut Indonesia baru 24 persen. Itu pun, tuturnya, pada laut dangkal. Pemetaan laut dangkal, kata Subaktian, menghasilkan 365 lembar.

Sisanya, yang merupakan laut dalam, yaitu sebanyak 76 persen, pemetaannya belum terlaksana. ”Tahun depan, kami mulai melakukan pemetaan potensi itu pada laut dalam. Hasilnya, kami sampaikan kepada PBB agar mendapat pengakuan dunia,” cetusnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger
© Grunge Theme Copyright by migasnet11windi8009.blogspot.com | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks