Pemerintah menilai keanggotaan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) sampai 2017 belum akan disandang kembali oleh Indonesia lantaran konsumsi minyak mentah masih lebih besar ketimbang produksi tersebut. Dengan begitu Indonesia meminta prioritas sebagai penerima pasokan utama minyak mentah dari negara-negara yang tergabung dalam organisasi tersebut. Dirjen Migas ESDM Evita Herawati Legowo, menyatakan Indonesia belum bisa kembali bergabung dengan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) sampai 2017. Karena konsumsi minyak mentah Indonesia masih lebih besar ketimbang produksi tersebut.Sekarang Indonesia hanya memproduksi minyak mentah sesuai APBN sebesar 960.000-965.000 barel per hari (bph). Padahal, kebutuhan negara ini mencapai 1,2 juta-1,3 juta bph. Dengan begitu Indonesia meminta kepada negara-negara yang tergabung dalam OPEC, ujar Evita, sebagai negara utama penerima pasokan minyak mentah. Langkah ini juga diperlukan lantaran berkaitan dengan rencana pembangunan kilang minyak. Sebelumnya, kepastian penerimaan pasokan minyak mentah belum diperoleh dalam pertemuan negara-negara yang tergabung dalam OPEC di Angola. Negara-negara yang dimaksud seperti Angola, Irak, Libya, dan Qatar. Mochamad Ade Maulidin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)